Aktif
9240
Produk
3.3
Penilaian
Industri pertelevisian Indonesia yang mulai berkembang sejak era 8-an, ditandai dengan berdirinya RCTI, kini telah mencapai taraf yang cukup marak. Jika dulu para pemirsa TV hanya memiliki satu-satunya pilihan saluran, yaitu TVRI, sekarang sudah ada banyak sekali pilihan saluran, mulai dari yang sifatnya lokal (daerah) maupun nasional. Di satu sisi kita dapat mengatakan bahwa itu merupakan kemajuan, di sisi lain, &ldquo,kemajuan&rdquo, itu ternyata membawa dampak yang negatif juga, sePerguruan Tinggi membanjirnya tayangan-tayangan yang kurang bermutu, merebaknya fenomena Jakartasentrisme, dan mengancamnya potensi konflik dan disintegrasi bangsa. Hal itu disebabkan karena penataan industri pertelevisian Indonesia, yang dalam hal ini berada di bawah pemerintah dan KPI, masih jauh dari sempurna. Buku ini menawarkan ide-ide segar dan alternatif-alternatif solusi untuk berbagai isu pertelevisian tersebut. Buku ini juga dilengkapi dengan Undang-undang Penyiaran.
Daftar Isi:
Bab 1 Peran Pemerintah Melindungi Pemirsa TV
Bab 2 Reality show: Dampak Negatifnya
Bab 3 Perempuan dan Rating Televisi
Bab 4 Peluang di Balik Terhambatnya UU No. 32/22 tentang Penyiaran
Bab 5 KPI: Mungkinkah Independen
Bab 6 Televisi Publik: Iuran dan Penyelenggaraannya
Bab 7 KITA dan KAMI: Jakartasentrisme dalam Tayangan-tayangan TV
Bab 8 Demokratisasi dan Siaran Televisi Nasional
Bab 9 Komunikasi Politik melalui Layar Kaca
Bab 1 Pembentukan Opini Publik
Bab 11 Konflik Sosial dan Potensi Disintegrasi Bangsa
Bab 12 Berhenti Jadi Penonton!
Tips: Membuat Tayangan bagi Keluarga Anda
Lampiran: UU No. 32 tentang Penyiaran
Kode | : | 51-35-075-0 |
Pengarang | : | Heru Effendy |
Penerbit | : | Buku Erlangga |
Kategori | : | Perguruan Tinggi |
Minimum | : | 1 |